Sabtu, 12 September 2015

DRAMA ANEH HEHEHE


SMS PALSU
Malam hari yang mendung. Mulai rintik-rintik hujan turun. Angin juga semakin kuat menerpa. Membuat hawa dingin semakin menusuk tulang.
Febi       : hmm, hmmm. (berselimut, bersenandung sambil memainkan hp)
Kabil      : Bi, Bi, Bi...(duduk disamping Febi). Woy adikku sayang !
Febi       : hh, apa kak?
(Kabil mengambil hp dari tangan Febi. Febi berusaha merebut hp tersebut. Mereka berkejar-kejaran seperti anak kecil)
Kabil      : receive : udah makan yank?
                  Me : belum. Belum lapar.
                  Receive: kok.....
Febi       : (merebut hp). Kenapa di buka-buka sih? Privasi tahu.
Kabil      : ngambek nih. By The Way,kenapa kamu bisa smsan? Bukannya kamu tidak punya pulsa ya? bukannya kamu tadi pulang telat dan nggak mengabari keluarga, jadinya kamu tidak dapat uang jajan, plus pulsa dari mama?
Febi       : memangnya kenapa? Aku kan juga punya tabungan. Kalau cuma untuk beli pulsa saja sih kecil.
Kabil      : oh ya? Aku nggak percaya. Kamu itu nggak bisa bohong. Cepat cerita dari mana kamu dapat pulsa? Atau mau aku bilangi ke mama kalau kamu mulai pacar-pacaran.
Febi       : aduh kakak. sudah aku katakan, kalau ini pulsa dari uangku sendiri. Pakai mengancam segala.
Kabil      : (masih belum percaya. Memandang Febi penuh menyelidik)
Febi       : apa apaan sih kakak ini. Iya iya aku cerita.
Kabil      : nah gitu dong.
Febi       : lebih baik baca ini saja. (menyerahkan hp kepada Kabil)
Kabil      : (kaget). OMG ! jadi kamu menipu orang Bi?
Febi       : (membekap mulut Kabil). Sssttt. Jangan keras-keras.
Kabil      : jadi benar?
Febi       : jangan salah paham dulu. Jadi begini. Sebenarnya aku memang mau beli pulsa. Aku mengirim ke mas Ali, langganan pulsa kita.
Kabil      : (manggut-manggut). Terus?
Febi       : lalu aku kirim, tapi salah nomor. Angka terakhir harusnya 8, tapi aku ketik angka 9. Saat aku sadar, ternyata sudah terkirim. Dan yang mengejutkan, Dia membalas sms ku. Katanya “sudah aku kirim pulsanya. Hubungi aku jika terjadi apa-apa”.
Kabil      : memangnya kamu sms apa? Terus kenapa nomornya kamu ketik? Bukannya ada di kontakmu?
Febi       : aku sms “mas, tolong kirimi pulsa ke nomor ini. Aku lagi butuh banget. Cepat kirim ya. Ini antara hidup dan mati. Nomorku yang kemarin jatuh ke kloset”. Kalau masalah nomor yang ku ketik, soalnya nomor mas Ali itu ke hapus. tapi, yang aku bingung kenapa orang itu percaya kalau aku ini teman, pacar atau keluarganya. Memangnya dia tidak mikir apa?
Kabil      : mungkin. Tapi, memangnya kamu tidak niat untuk mengembalikan pulsanya?
Febi       : awalnya sih ada. Tapi, tidak jadi. Aku pikir ini rezekiku, jadi tidak perlu dikembalikan. Toh orangnya tidak mempermasalahkan.
Kabil      : (sok dramatis). Apa? Jadi kamu anggap semua ini bukan salahmu? apa kamu pikir menipu ini adalah sebuah lelucon? Apa kamu tidak membayangkan bagaimana orang itu merasa sedih dan ketakutan kehilangan orang yang disayangi? Kamu tahu, sekali menipu tetap saja menipu. Ini bukanlah rezekimu.
Febi       : (bermalas-malasan mendengar kakaknya yang terus mengoceh) .
Tiba-tiba dari arah pintu Mama datang sambil menampakkan mukanya yang kaget.
Mama   : Febi. Apa Mama tidak salah dengar, kamu menipu orang?
(Febi dan Kabil kaget. Tiba-tiba mereka sulit berkata-kata)
Mama   : mengapa nak? Coba jelaskan kepada mama. Apa benar kamu menipu?
Febi       : (takut, terbata-bata). Tidak Ma.
Mama   : kamu masih berbohong Bi. Mama tidak pernah mengajarkan kepada anak-anak mama untuk berbohong.
Febi       : maaf Ma.
Mama   : mengapa kamu nakal sekali, nak?
Febi       : (diam dalam kebingungan)
Mama   : (menatap Febi dan Kabil bergantian. Kemudian pergi meninggalkan Febi dan Kabil)
Hujan semakin deras. Petir bermain-main dalam hujan.
Febi       : ini semua salah kakak. kenapa kakak jahat sekali kepadaku? (mulai menangis)
Kabil      : Dik. Bukannya kakak jahat kepadamu. Tapi....
Febi       : tapi apa? Kakak hanya bercand? (lari meninggalkan kabil mengejar Mama)
Di ruang kamar yang tidak begitu besar, terdapat sofa panjang di sudut kamar. Wanita yang dipanggil Mama itu duduk termenung. Tiba-tiba.
Febi       : Ma, Febi berkata jujur. Febi tidak pernah menipu orang. Ini hanya salah paham.
Mama   : (masih diam)
Febi       : Ma (mengguncang tubuh Mama)
Mama   : kamu ini benar-benar nakal.  Baru beberapa jam yang lalu kamu membuat onar. Seorang wanita datang malam dengan pakaian kotor. Sekarang kamu membuat ulah lagi dengan cara menipu orang. Mau jadi apa kamu, nak?
Febi       : Febi minta maaf, Ma. Masalah Febi pulang telat sudah dijelaskan tadi. Lalu, untuk masalah tipu menipu akan Febi jelaskan juga. Tapi Mama tolong dengarkan Febi.
Mama   : iya, jelaskanlah.
(Febi menceritakan kejadiannya dari awal sampai akhir. Febi menceritakan kesalah pahaman yang terjadi diantara mereka)
Mama   : benar begitu, Bil?
Kabil         : (kabil yang sedari tadi mengintip, masuk ke kamar). Benar semua yang dikatan Febi tadi Ma. Ma, Bi, Kabil minta maaf ya. Gara-gara Kabil, Mama marah ke Febi.
Febi          : iya Kak. Lagi pula sekarang semuanya sudah jelas.
Mama      : Mama juga minta maaf. Seharusnya Mama percaya dan mendengarkan dulu semuanya. Kalau begitu, ayo kita makan malam dulu.
Akhirnya, mereka tersenyum karena permasalahan itu selesai. Hujan pun mulai reda.




JUDULNYA KRITIK SASTRA



GADIS ICARUS (THE ICARUS GIRL)
Novel “Gadis Icarus” karya Helen Oyeyemi ini mengangkat tema tentang psikologis seorang anak berdarah campuran Inggris-Nigeria. Tema ini mengangkat cerita tentang kejiwaan seorang anak yang sering memandang sesuatu dengan sebuah khayalan yang berlebihan. Tema ini terbukti dengan kutipan berikut:                                                                   
“Suatu kali Jess pernah menghitung bahwa rata-rata ia mengamuk di sekolah seminggu sekali. Ia saat itu tertawa agak malu, berpikir, tak heran teman-temanku mengaggapku aneh. Apa mereka memang sudah bosan?”(hal.107)
Tema psikologis ini dibarengi dengan cerita mistis dimana cerita mistis ini lebih terasa daripada psikologis seorang anak. Bahkan semakin lama cerita ini berlanjut, psikologis seorang anak tidak terlalu dinampakkan lagi, yang digantikan dengan cerita yang berbumbu mistis, seperti kutipan berikut:                                                                                                          
“Jess menarik tangan temannya, sadar ia dan Tillly Tilly berdiri tepat di depan Mrs. Mclain, dan mereka tak bisa begitu saja lari tanpa memperburuk situasi” dikuatkan juga dengan kutipan berikut, “Jess menoleh ke Tilly Tilly untuk melihat apakah Tilly Tilly juga menyadari keanehan ini, bahwa Mrs. Mclain entah bagaimanana tidak melihat mereka”(hal.120).
Boleh saja menambah cerita mistis dalam cerita ini untuk membuat pembaca penasaran dengan cerita ini, namun perlu diperhatikan pula agar tema psikologis lebih dikuatkan sehingga tidak menimbulkan persepsi yang berbeda dari pembaca.
Bukan hanya tema psikologis yang kurang kuat, watak tokoh dalam cerita ini juga banyak yang kurang diperjelas seperti watak Siobhan yang menjadi teman Jess digambarkan sebagai tokoh yang periang dan mudah bergaul, seharusnya Siobhan sebagai sahabat Jess satu-satunya dalam dunia nyata lebih ditonjolkan sebagai penyemangat Jess agar kesinambungan antar tokoh terjaga. Watak ayah Jess juga memiliki porsi yang sedikit, dimana ayah Jess sebagai orang terdekat Jess hanya sedikit berperan dalam novel ini. Selain penggambaran watak yang kurang jelas, terdapat watak tokoh yang paling menarik yaituTilly-Tilly, dimana ia mempunyai sifat yang berubah-ubah dan penuh misteri sehingga membuat cerita ini semakin menarik dan semakin membuat penasaran bagi pembaca.
Novel “Gadis Icarus” ini juga menggambarkan cara penokohannya kurang berfariasi, lebih banyak menceritakan penokohan melalui jalan pikiran tokoh saja, seharusnya perlu adanya cara penggambaran tokoh dalam bentuk yang lain agar cerita tidak terkesan monoton. Hal ini bisa dilihat berdasarkan kutipan berikut:                                                                                                                 
“Jess lebih memilih lemari dan tempat tertutup daripada taman, tapi ia suka gundukan-gundukan rumput cokelat mengering yang kadang menyembunyikan cacing saat hujan, ia juga suka tanaman misterius (rumput liar, kata ayahnya) yang membungkuk dan melingkar keluar masuk pagar”(hal.12).
Bahasa yang digunakan dalam novel ini banyak menggunakan bahasa yang sederhana, tidak terlalu banyak menggunakan bahasa puitis walaupun ada beberapa bagian dalam cerita ini yang kurang bisa dipahami sehingga terkadang pembaca awam harus membaca berulang kali untuk memahami maksud cerita pada bagian seperti berikut:                        
“ Jess harus berkonsentrasi, rasanya seakan-akan ia sedang dituangkan, seperti cairan manis yang menempel disemua permukaan yang ditemuinya...”(hal.240).
Suasana tergambar dengan baik dengan rangkaian kata yang tersusun baik dalam novel ini. Seolah-olah pembaca dapat ada dalam cerita dan bisa merasakan apa yang dirasakan tokoh. Selain itu latar tempat ada penggambarannya yang kurang jelas seperti pada saat ia di rumah lalu tiba-tiba ia sudah berada di taman hiburan.
Latar waktu dalam cerita ini berurutan, kejadian satu dengan yang lain saling berkesinambungan sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isi cerita. Namun ada juga latar waktu dalam novel ini yang sedikit kurang jelas yaitu pada saat Jess di rumah kakeknya setelah ketakutan saat membaca tulisan “HalO JessY” di rumah anak laki-laki, ia kemudian bertemu dengan Tilly-Tilly namun tidak ada penggambaran yang jelas tentang latar waktu. Hal ini ditunjukkan dengan kutipan berikut:
“ Ada seseorang di sana, dikoridor itu, memandangnya, mengetahui namanya, menulis namanya.lalu pergi begitu saja”(hal.57). Lalu dilanjutkan dengan kutipan berikut:
“ Jess sedang berbaring di lantai semen di ujung bawah tangga di tengah rumah, tapi ia tidak dapat memandang langit, karena sedang berkonsentrasi pada cercah hangat matahari diwajahnya. Ia bisa merasakan bulu matanya sedikit bergetar. Ia merasakan seberkas cahaya itu menghilang seakan-akan bayangan seseorang menghalanginya, merasakan sebuah tangan mengusap pipinya lalu ditarik kembali. Ia menggumamkan protes tak jelas dan membuka matanya”(hal.58).
Novel ini mempunyai alur yang mudah diikuti oleh pembaca karena menggunakan alur maju. Urutan kejadian digambarkan dengan jelas dalam setiap babnya sehingga memudahkan pemahaman cerita bagi pembaca awam. Ketegangan terbangun sedikit demi sedikit seiring dengan perubahan karakter TillyTilly dari seorang gadis manis menjelma posesif dan kejam terbukti dengan kutipan berikut:                                                                                 
“ Kedua tangan Tilly dibelakang punggung Siobhan (di dalamnya? Di atasnya? Oh, jangan masuk ke dalamnya, jangan biarkan TillyTilly memasukkan tangannya ke tubuh temanku) Siobhan terengah dan tertawa, mereka semua masuk ke dapur dan Siobhan /Tilly tahu laci tempat menyimpan pisau (tentu saja! Tentu saja!) dan Jess tahu ia benci mereka berdua saat Siobhan mulai menyakiti dirinya sendiri dengan mata pisau, karena semua ini salah Jess, ia juga berdarah dan ia tak bisa menghentikannya”(hal.345).
Puncak konflik yang tercipta memang tidak terduga membuat pembaca penasaran akan akhir cerita ini. Namun, penulis seharusnya tidak membiarkan pembaca menunggu terlalu lama akan kemunculan konflik ini. Hal ini bisa mengakibatkan pembaca merasa bosan dan tidak melanjutkan membaca novel ini karena terkesan monoton. Seharusnya penulis memberikan kejutan-kejutan disetiap babnya agar pembaca merasa selalu penasaran akan akhir cerita novel ini.
Konflik keagamaan tidak begitu ada dalam novel ini. Padahal, konflik keagamaan ini akan membuat cerita lebih terkesan, tidak monoton dan kelogisan cerita akan terungkap sedikit demi sedikit.
Nilai kebudayaan Nigeria yang dituangkan dalam novel ini ikut mendukung cerita ini. Penggambaran kebudayaan Nigeria, terdapat pada kutipan berikut:                                                     
“ Selama dua Minggu terakhir, kakeknya memakai pakaian putih dan kostum tradisional agdaba berwarna emas, dengan peci putih berbordir di kepalanya, ekor kostumnya yang memanjang disampirkan ke lengan kanan, sementara tangan kirinya memegang tongkat kayu tipis yang hanya menjadi aksesori, karena kakeknya dapat berjalan dengan baik tanpa tongkat”(hal.74).
Sayangnya, penggambaran kebudayaan Nigeria hanya sedikit yang dituangkan dalam novel ini. Seharusnya, porsi kebudayaan ini lebih banyak agar dapat menjawab kejadian yang membingungkan bagi pembaca yang berkaitan dengan kemisteriusan tokoh TillyTilly. Selain itu, kebudayaan Inggris tidak ditonjolkan, padahal dengan menggabungkan dua kebudayaan ini, cerita akan semakin  menarik dan nilai estetikanya akan sampai pada pembaca.
Akhir cerita novel ini, tidak menjelaskan penyakit yang diderita Jess. Pembaca menjadi menerka-nerka penyakit yang diderita Jess. Seharusnya penjelasan penyakit Jess dituliskan dalam novel ini sehingga akan tercipta kelogisan dalam cerita.
Amanat yang disampaikan tergantung pada persepsi masing-masing pembaca karena di cerita ini tidak dijelaskan secara menyeluruh. Namun, inti amanat novel ini yaitu mencari sahabat sejati itu sulit, jadi kita harus pintar-pintar memilih sahabat agar kita tidak salah jalan. Amanat yang tersampaikan pada novel ini seperti kutipan berikut:                                                      
 “ Dua orang lapar tidak seharusnya berteman. Kalau mereka berteman, mereka akan saling memakan. Hal yang sama juga terjadi kalau salah satu lapar dan satunya kenyang. Mereka tak bisa berteman, karena yang lapar akan memakan yang kenyang. Kau mengerti?”.
Sayangnya dalam cerita ini, amanat untuk nilai agama tidak disampaikan. Novel ini kurang memberikan amanat yang berhubungan dengan keagamaan. Sehingga akhir cerita kurang begitu berkesan tanpa adanya nilai keagamaan yang dapat diambil dalam cerita ini.


ESAI FILM ANIMASI





NASIB FILM ANIMASI INDONESIA DI NEGERI SENDIRI
Film animasi sudah tidak asing lagi di Indonesia. Film yang digemari anak-anak, remaja bahkan dewasa kini berkembang pesat di Indonesia. Alasannya karena film ini terkesan lucu, karakter setiap tokoh berbeda-beda tiap film dan lebih imajinatif.
Animasi telah dibuat pada tahun 1919 pertamakalinya di negara Amerika. Perkembangan animasi sebenarnya telah meluas ke Indonesia. Ironisnya, Indonesia hanya terkenal sebagai tempat produksi industri film animasi impor, bukan sebagai tempat produksi industri film animasi negeri sendiri. Justru, film animasi yang beredar di Indonesia didominasi oleh film animasi buatan Jepang dan Amerika bahkan Malaysia seperti, Naruto, Ben Ten, dan Boboboi.
Hasil karya animasi anak bangsa sebenarnya telah mulai ditunjukkan pada awal tahun 70an. Beberapa karya yang terkenal adalah Batu Setahun, Trondolo, Timun Mas yang disutradarai Suryadi alias Pak Raden (animator Indonesia pertama). Pada tahun 1998 mulai bermunculan film-film animasi yang berbasis cerita rakyat seperti Bawang Merah dan Bawang Putih, dan “Petualangan si Kancil. Pembuatan animasi terus berlanjut sampai sekarang walaupun hanya menghasilkan beberapa film animasi yang pernah ditayangkan di televisi seperti “Dongeng Aku dan Kau, Mengapa Domba Bertanduk dan Berbuntut Pendek, dan “Kabayan dan Liplap. Selain itu, ada Film animasi yang berjudul “Meraih Mimpi yaitu animasi 3D pertama di Indonesia yang ditayangkan di layar lebar dan juga sudah berhasil go internasional dan didistribusikan ke berbagai negara mulai dari Singapura, Korea, dan Rusia.
Walaupun telah diakui Internasional, sayangnya film animasi Indonesia dari masa ke masa seperti hanya jalan di tempat di negeri sendiri. Pasalnya, film animasi Indonesia tidak dihargai dengan layak oleh masyarakat. Bukan hanya itu, kurangnya promosi, kurangnya anggaran biaya, dan tidak adanya perhatian dari instansi terkait juga menjadi faktor macetnya produksi film animasi. Industri animasi Indonesia masih belum sepenuhnya mendapat dukungan dari pebisnis lokal seperti televisi dan layar lebar sehingga film animasi sulit didistribusikan yang berakibat pada sulitnya bersaing dengan animasi impor. Hal ini juga berakibat pada anak-anak yang masih berada dalam masa-masa pembangunan karakter dan ironisnya merupakan konsumen tetap film-film animasi tersebut, kini kian jauh dari nilai-nilai budaya bangsa dan justru semakin mengidolakan negara-negara asal film-film animasi dan tokoh favorit mereka.
Selain faktor-faktor tersebut, masalah yang tidak kalah penting yaitu tentang ide cerita dari sebuah animasi itu sendiri. Hal pertama yang membuat animasi Indonesia tidak diminati publik yaitu dari segi cerita yang tidak menarik. Cerita yang disajikan terlalu monoton, dan tidak menunjukkan keunikan film animasi itu. Sebenarnya, dengan mengangkat cerita hikayat, dongeng dan fabel yang disajikan dalam bentuk film animasi tentu akan memiliki daya tarik tersendiri. Selain untuk meningkatkan peminat masyarakat Indonesia juga bisa dijadikan wadah edukasi sastra lisan bagi anak-anak Indonesia agar mereka mengenal cerita asli budaya sendiri bukan budaya asing.
Sungguh disayangkan, animasi Indonesia yang sudah memiliki cerita menarik, tempat produksi dan faktor produksi lain yang sudah memadai kehilangan keseimbangan hanya karena pengisi suara yang tidak cocok dengan karakter tokoh. Bukan hanya mimik wajah yang harus diperhatikan dalam pembuatan film animasi, namun juga suara yang cocok dengan karakter tokoh dapat mengekspresikan suatu rasa, baik itu senang dan sedih sehingga film animasi akan terasa lebih hidup dan menarik. Hal ini juga membuktikan bahwa pengisi suara berperan penting dalam kesuksesan sebuah film animasi.  
Animasi Indonesia tentu tidak akan jalan di tempat saja selamanya. Oleh karena itu, agar animasi Indonesia dapat bersaing dengan animasi kelas dunia, memang bukan hanya talenta yang dibutuhkan namun masyarakat Indonesia sudah saatnya untuk mulai belajar mengenal produksi film animasi. Ini artinya bukan hanya aspek kemampuan membuat animasi saja yang dibutuhkan melainkan juga bagaimana merancang sebuah produksi dengan berbagai faktor di dalamnya termasuk fasilitas-fasilitas yang mendukung. Hal ini tentu sangat terkait dengan anggaran biaya dan perhatian dari instansi terkait untuk mendukungnya terutama masyarakat Indonesia sendiri.




  

JUDULNYA CERPEN

KASIH SEORANG SAHABAT
Di ruang perpustakaan yang sepi, hanya seorang penjaga perpustakaan dan beberapa murid di dalamnya. Setiap individu berkutat dengan kegiatan masing-masing. Penjaga perpustakaan sedang sibuk membolak-balik halaman buku dan sesekali menulis sesuatu didalamnya sampai sebuah suara menghentikan kegiatannya. Penjaga perpustakaan yang biasa dipanggil pak Nuri menoleh ke sumber suara. Dia lirik sekilas wajah orang di depannya yang tidak lain seorang murid yang sudah tidak asing di matanya.
“Ada apa?”
“Ini pak. Saya sudah minta tanda tangan setiap orang di kelas saya”. Murid itu menyerahkan selembar kertas kepada pak Nuri.
Pak Nuri menatap murid itu. Dia menghela napas.  “Maaf ya Vi, kamu tidak bisa meminjam buku ini”.
Kening murid itu berkerut, wajahnya merah dan peluh mengalir diwajahnya.
“Semester ini tidak ada peminjaman buku. Kalau kamu ingin meminjam buku, pinjam saja semester depan”. Jelas pak Nuri seakan tahu apa yang dipirkan Vivi.
“Kenapa bapak gak bilang dari tadi? Tahu gini saya gak perlu capek-capek minta tanda tangan orang sekelas. Tahu gak sih pak, saya ini bener-bener capek! Nggak di kelas, nggak di perpus, sama aja. Bikin kesel!
Vivi berjalan ke kursi kemudian menggebrak meja didepannya. Semua orang yang semula berkutat dengan buku mereka masing-masing terkejut mendengar suara gaduh yang dibuat Vivi. Mereka memperhatikan Vivi dan mulai berdesas desus. Vivi yang merasa diperhatikan, melirik mereka dengan tajam. Mereka yang dilirik seperti itu, hanya bisa menelan ludah, tidak berani menatap Vivi yang tiba-tiba mengeluarkan aura yang mengerikan. Mereka pun segera mengalihkan perhatian dengan membaca buku, sedangkan Pak Nuri hanya bisa geleng-geleng sambil tersenyum saat melihat tingkah murid-murid tersebut.
Vivi merasa kepalanya sangat berat. Vivi tumpukan kepala pada kedua tangannya. Dia memejamkan mata mencoba menghilangkan rasa sesak di dada dengan wajahnya yang masih memerah dan peluh yang terus menetes. Di saat matanya tertutup, alam bawah sadarnya melihat sebuah pintu. Didekatinya pintu tersebut yang terlihat seperti pintu kemana saja kepunyaan Doraemon. Dia beranikan diri membuka pintu tersebut, seketika cahaya yang sangat terang merasuk ke mata menghantarkan impuls yang menyilaukan ke otak melalui saraf-saraf mata. Kemudian kejadian beberapa saat yang lalu terulang kembali.
Pagi yang cerah, di Sekolah Menengah Pertama. Vivi yang sudah melakukan aktivitas seperti biasa bersama seorang sahabatnya bernama Rima. Sebuah senyum terukir diwajah Vivi saat menyapa teman-temannya saat melewati teras kelas. Namun seketika senyum itu memudar saat seseorang menghampiri Vivi dengan senyuman dan tingkah khasnya.
“Hai Vivi sayang” sapa Bimbim dengan senyuman yang terus melekat diwajahnya disertai kerlingan mata yang mencoba menggoda Vivi.
“Waaa. Cie cie” teriak orang-orang di sekitar Vivi dan Bimbim.
Vivi hanya bisa menghela napas. Dia tidak menanggapi rayuan dan teriakan-teriakan disekitarnya. Kejadian seperti ini sudah biasa terjadi. Dia sudah tidak terkejut dan bisa dibilang kebal dengan tingkah teman-temannya karena hal tersebut sudah menjadi rutinitas wajib bagi Vivi. Dia merasa justru ada yang hilang jika hal tersebut tidak dilakukan.
“Hey. Sudahlah Rim, ke kelas yuk. Sebentar lagi masuk nih”
Tapi tidak ada jawaban dari Rima. Vivi pun menoleh ke samping. Dilihatnya Rima sedang berbincang-bincang dengan Adi. Mereka tersenyum bersama, entah apa yang mereka bicarakan, sepertinya asik pikir Vivi. Keinginan Vivi untuk masuk ke kelas semakin menggebu karena Vivi sudah tidak tahan lagi mendengar kicauan Bimbim, sang penakluk cintanya. Akhirnya, dentangan lonceng penyelamat menyelamatkan telinga Vivi yang sudah panas akibat ocehan Bimbim. Vivi pun segera masuk ke kelas. Saat Vivi melangkahkan kakinya ke dalam kelas, sesaat dia menoleh ke luar. Vivi dapat melihat dengan jelas Bimbim yang sedang mengerlingkan mata ke arahnya. Tidak hanya itu saja, Bimbim dengan berani berteriak di depan banyak orang yang membuat Vivi sangat malu.
“I Love You, Vivi! Nanti kita akan bertemu lagi. Bye!”
Vivi yang mendengar hal tersebut hanya bisa Sweatdrop. Wajahnya sangat merah.
“Ku pikir dia sudah tidak punya malu” kata Vivi dalam hatinya.
Waktu istirahat sepertinya bukan waktu luang untuk Vivi. Betapa tidak, waktu istirahat yang seharusnya dijadikan sebagai waktu untuk makan dan bersantai setelah otak berpikir tetapi justru menjadi waktu dimana Vivi harus bekerja keras. Tanggung jawabnya sebagai ketua OSIS membuat dia harus bolak balik dari kelas ke kantor. Bukan hanya itu saja, jabatan wakil ketua kelas yang disandangnya mengharuskan Vivi ke perpustakaan untuk mengurusi peminjaman buku. Maklum, ketua kelasnya memang tidak bertangung jawab untuk mengurusi kelas.
Keringat mulai membasahi wajah dan kerudung Vivi akibat berlarian menuju tiga tempat yaitu kelas, kantor, dan perpustakaan. Vivi pun mengatur napasnya yang tidak tersengal-sengal. Dia memutuskan untuk istirahat di perpustakaan sejenak menghilangkan penat tubuhnya. Tangannya dikibas-kibaskan di depan wajahnya berharap ada hembusan angin yang dapat menghilangkan kegerahannya. Belum sampai lima menit Vivi istirahat, tiba-tiba Desi menarik tangannya.
“Ada apa sih?”
“Rima”
“Memang Rima kenapa?”
“Udah ayo ikut aja. Nanti kamu juga bakalan tahu.”
Vivi menurut saja kepada Desi. Vivi khawatir, tidak biasanya Desi memanggilnya hanya untuk urusan Rima. Vivi berpikir, kemungkinan hanya masalah Rima dengan Adi.
Saat di kelas dilihatnya banyak kerumunan teman-teman centilnya di bangku depan. Vivi segera menerobos kerumunan itu dan didapatinya Rima dengan pipi lebam. Saat didekatinya, Rima semakin menundukkan kepala untuk menutupi pipinya yang membiru.
“Kenapa pipimu Rim?”
Tidak ada jawaban dari Rima. Dia tidak berani menjawab pertanyaan Vivi. Sedangkan Vivi yang tidak kunjung mendapat jawaban atas pertanyaannya, mengerutkan keningnya dan terus memandang intens kepada Rima.
“Hmm, coba ku tebak. Pasti ini gara-gara Adi, kan?”
Mengerti tidak ada respon dari Rima, Vivi bertanya kepada  Ira yang sedari tadi berada di samping Rima.
“Ra, kenapa pipi Rima bisa memar?”
“Mmm, itu. Tadi waktu Rima sama Adi, gak sengaja si Adi mukul Rima”
“Ckk. Sudah ku bilang berapa kali sih Rim? Jangan main sama Adi! Dia itu berandal! Lagi pula dia itu sudah punya pacar! Dia itu Cuma bohong sama kamu, kalau dia suka sama kamu Rim! Dia itu playboy, cap terasi! ”  
“Vi, udahlah. Jangan marah-marah terus! Mending kamu beliin aku es. Sakit nih pipiku. Aku juga makin sakit denger ocehanmu.”
“Ra, cepet beliin Rima minum! Aku lagi capek nih!”
“Loh, kok aku? Kamu aja. Aku malas jalan ke warung. Cuaca lagi panas lagi. Aku kan gak mau, kulitku yang bagus ini hitam dan kering gara-gara panas-panasan.” Jawab Ira dengan gaya centilnya.
Kemudian Ira melenggang pergi meninggalkan Vivi dan Rima. Kening Vivi serasa berkedut, perut pun serasa mual mendengar jawaban dan tingkah laku Ira seperti itu. Setelah selesai dengan pemikirannya tentang Ira, Vivi kembali menatap Rima.
“Tuh! Teman centil mu. Gak bisa diharapkan!”
Tiba-tiba Ira berteriak “ Rim, cepat ke kantor! Minta tugas sama bu Ida! Nanti kita malah kena hukum gara-gara gak belajar seperti kemarin!”
“Hey! Kamu ini gak punya perasaan ya! Teman lagi sakit, malah kamu suruh-suruh!” Teriak Vivi kepada Ira.
Semua orang yang ada di kelas menjadi objek amukan Vivi. Dia sudah terlanjur naik darah. Setelah puas marah-marah, Vivi pergi ke warung untuk membeli es. Berselang beberapa waktu, Vivi kembali ke kelas. Terdengar isakan dan pertanyaan-pertanyaan dari dalam kelas. Vivi segera masuk untuk melihat apa yang terjadi.
“Kamu kenapa nangis, Rim? Pipi mu sakit ya? Udah, jangan nangis lagi ya. Maafin aku. Aku tadi tidak sengaja.” Kata Adi
“Gak papa kok. Aku nangis bukan karena pipi ku yang sakit, tapi hatiku. Aku nangis karena Vivi marah-marah terus padaku. Aku udah maafin kamu kok” Jelas Rima kepada Adi.  
Tiba-tiba sekantung plastik berisi es jatuh ke atas meja mengagetkan semua orang. Orang-orang memandang ke sumber es yang jatuh karena lemparan seseorang. Mereka melihat Vivi dengan wajah merah dan peluh berjatuhan. Vivi tersenyum kecut memandang mereka. Kemudian Vivi melangkah ke sebuah meja dengan kertas di atasnya. Diambilnya kertas tersebut, kemudian Vivi pergi ke perpustakaan meninggalkan mereka yang ada di dalam kelas terdiam seribu bahasa.
Kejadian masa lalu yang berputar di otak Vivi perlahan menghilang. Dia masih berada di perpustakaan. Mata Vivi terbuka ketika dirasakannya seseorang memanggilnya sambil mengguncang-guncangkan badannya. Dilihatnya seorang laki-laki separuh baya memandanginya. Dia tahu, laki-laki itu adalah penjaga perpustakaan. Tanpa basa-basi, Vivi keluar meninggalkan perputakaan untuk kembali ke kelas karena dirasanya pelajaran akan segera dimulai.
Lonceng tanda pulang sekolah berdentang. Murid-murid Sekolah Menengah Pertama berhamburan keluar kelas. Rasa letih setelah seharian beraktivitas di sekolah membuat mereka ingin segera pulang ke rumah untuk beristirahat, begitu pula dengan Vivi. Dia sudah jenuh berada di sekolah. Diambilnya kunci motor yang berada di tas Rima. Namun, saat Vivi ingin mengambil kunci, Vivi menemukan sebuah buku kecil seperti diary. Dibukanya buku itu. Dia baca lembaran-lembaran kertas berisikan curahan hati sang pemilik. Dia tersenyum ketika membaca tulisan yang berisikan kejadian hari ini, berhubungan dengan dirinya. Tiba-tiba Rima datang menghampiri Vivi yang membuat Vivi terkejut. Vivi tergesa-gesa menyembunyikan buku yang dipegangnya.
“Mmm, Vi. Aku, aku ingin minta maaf untuk yang tadi” kata Rima lirih dengan gugup.
“Hmm. Apa? Aku tidak dengar.” Kata Vivi sambil mencondongkan telinganya ke arah Rima agar dapat mendengar dengan jelas.
“Aku minta maaf, Vi” kata Rima dengan suara serak. Dia menahan tangis.
“Iya, iya aku maafin. Dasar cengeng” jawab Vivi sambil tersenyum.
Rima yang mendapat maaf dari Vivi merasa sangat senang. Rima pun ikut tersenyum. Mereka kemudian melangkahkan kaki ke luar kelas. Mereka ingin segera pulang agar bisa istirahat, melupakan sejenak peristiwa yang terjadi di sekolah. Mereka hanya akan menjadikan ini sebagai kenangan yang tidak dapat dilupakan.  

LAPORAN ASAM BASA

Landasan Teori

Asam dan basa merupakan salah satu sifat zat (larutan maupun nonpelarut).Kita sering menemukan rasa asam dan pahit dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, misalnya buah-buahan, obat-obatan, sabun, produk makanan, pertanian dan industri. Saat kita memakan buah-buahan misalnya jeruk, maka kita akan merasakan rasa asam sehingga jeruk dikatakan asam. Sedangkan saat kita tidak sengaja meminum air sabun ketika mandi, maka kita akan merasakan rasa pahit getir di lidah, sehingga sabun dapat dikatakan basa. Asam dan basa memiliki peranan penting dalam kehidupan kita. Proses pencernaan makanan dalam tubuh di dalam lambung dibantu oleh adanya asam klorida.
Adapun beberapa teori mengenai asam basa yaitu:
1)      Teori Asam Basa Arrhenius
Pada tahun 1777, Lavoisier menyatakan bahwa oksigen adalah unsur utama dalam senyawa asam. Pada tahun 1808, Humphry Davy menemukan fenomena lain yaitu HCl dalam air dapat bersifat asam, tetapi tidakmengandung oksigen. Fakta ini mengajukan Arrhenius teori Asam Basa, yaitu:
Menurut Arrhenius, Asam merupakan zat yang dapat melepaskan ion H+ di dalam air sehingga konsentrasi ion H+ dalam air meningkat. Basa adalah zat yang dapat melepaskan ion OH- dalam air  sehingga konsentrasi ion OH- dalam air meningkat.
 





Contoh senyawa yang tergolong Asam Basa menurut teori Arrhenius adalah sebagai berikut:
a.       Asam : HCl, HNO3, dan H2SO4. Senyawa ini jika dilarutkan dalam air akan terurai membentuk ion H+ dan ion negatif sisa asam.
b.      Basa : NaOH, KOH, Ca(OH)2, dan  Al(OH)3. Senyawa ini jika dilarutkan dalam air akan membentuk ion OH- dan ion positif sisa basa.

Teori Arrhenius mempunyai beberapa kekurangan, yaitu:
Hanya dapat diaplikasikan dalam reaksi yang terjadi dalam air
Tidak menjelaskan mengapa beberapa senyawa, yang mengandung Hidrogen dengan bilangan oksidasi +1 (seperti HCl) larut dalam air untuk membentuk larutan asam, sedangkan yang lain seperti CH4 tidak. 
Tidak dapat menjelaskan mengapa senyawa yang tidak memiliki OH-, seperti Na2CO3 memiliki karakteristik seperti basa.




2)      Teori Asam Basa Bronsted Lowry
Menurut Bronsted Lowry, dalam reaksi yang melibatkan transferproton, asam adalah spesi yang bertindak sebagai donor proton, sedangkan basa adalah spesi yang  bertindak sebagai akseptor proton.
      Akibat keterbatasan teori Arrhenius, pada tahun 1923, Johanes Bronsted dan Thomas Lowry mengemukakan teori asam basa berdasarkan transfer proton (ion H+).


Menurut Bronsted Lowry, reaksi asam basa yang melibatkan transfer proton membentuk keadaan kesetimbangan.
NH3(aq) + H2O(l)  NH4+(aq) + OH-(aq)                 
Spesi NH3 dan NH4+ seperti ini dinamakan pasangan konjugat asam basa. Pasangan konjugat asam basa terdiri atas dua spesi yang terlibat dalam reaksi asam basa, satu asam dan satu basa yang dibedakan oleh penerimaan dan pelepasan proton. Asam pada pasangan itu dinamakan asam konjugat dari basa dan, sedangkan basa adalah basa konjugat dari asam. Jadi, NH4+ adalah asam konjugat dari NH3 dan NH3 adalah basa konjugat dari NH4+.
Menurut Bronsted Lowry, kekuatan asam basa konjugat adalah kebalikannya. Jika suatu senyawa merupakan asam kuat, basa konjugatnya adalah basa lemah.

3)       Asam Basa Lewis
Beberapa reaksi tertentu mempunyai sifat reaksi asam basa tetapi tidak cocok dengan teori asam basa Bronsted Lowry maupun Arrhenius.Menurut Lewis, konsep asam dan basa secara umum mencakup reaksi oksida asam dan oksida basa, termasuk reaksi transfer proton.
Menurut Lewis, asam adalah spesi yang bertindak sebagai akseptor pasangan elektron bebas dari spesi lain membentuk ikatan kovalen koordinasi. Basa adalah spesi yang bertindak sebagai donor pasangan elektron bebas kepada spesi lain membentuk kovalen koordinat.
 




Contoh reaksi menurut teori asam basa Lewis
Na2+O2-(s) + SO3(g) 2Na++ SO42-(s)
NH3(g) + BF3(g) H3N-BF3(s)
Dalam reaksi tersebut, BF3 bertindak sebagai akseptor pasangan elektron bebas (asam) dan NH3 sebagai donor pasangan elektron bebas (basa).
Keunggulan asam basa Lewis :
Dapat menjelaskan sifat asam basa dalam pelarut lain maupun tidak mempunyai pelarut
Dapat menjelaskan sifat asam basa molekul atau ion yang mempunyai pasangan elektron bebas yang dapat menerima pasangan elektron bebas. Contohnya pada pembentukan senyawa komplek.
Dapat menerangkan sifat basa dari zat-zat organik seperti DNA dan RNA yang mengandung atom   nitrogen yang memiliki pasangan atom bebas.

Asam Basa

1.        Asam
Istilah asam  ( Acid) berasal dari bahasa latin Acetum yang berarti cuka. Asam diberikan kepada zat yang rasanya asam.Pembawa sifat asam adalah ion H+ (ion Hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu mengandung atom hidrogen. Ion adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti logam, marmer, dan keramik. Reaksi antara asam dengan logam bersifat korosif. Contohnya logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk Besi (II) Klorida (FeCl2). Berikut contoh beberapa larutan asam:
 Berdasarkan asalnya, asam digolongkan menjadi dua yaitu asam organik dan asam anorganik. Asam organik umumnya bersifat lemah, korosif, dan banyak terdapat di alam. Asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif.
Rumus Asam
Nama Asam
Reaksi ionisasinya
HCl
Asam Klorida
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
HBr
Asam Bromida
HBr(aq) H+(aq)+Br-(aq)
H2S
Asam Sulfida
H2S(aq) 2H+(aq) + S2-(aq)
HNO3
Asam Nitrat
HNO3(aq) H+(aq) + NO3-(aq)
H2SO4
Asam Sulfat
H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq)







Sifat-sifat asam
o  Mempunyai rasa asam dan bersifat korosif
o   Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi berwarna merah
o  Menghantarkan arus listrik
o  Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen
o  Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air
o  Memiliki kurang dari 7 (pH < 7)
Berdasarkan ion H+ yang dilepaskan, asam dikelompokkan menjadi:
asam monoprotik, yaitu asam yang melepaskan satu ion H+ dalam pelarut air, misalnya:
HNO3(aq) H+(aq) + NO3-(aq)
asam diprotik, yaitu asam yang melepaskan dua ion H+ dalam pelarut air, misalnya:
H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq)
asam tripotik yaitu asam yang melepaskan tiga ion H+ dalam pelarut air, misalnya:
H3PO4(aq) 3H+(aq) + PO43-(aq)
Berdasarkan rumus kimianya asam dibedakan menjadi :
asam nonoksi, yaitu asam yang tidak mengandung oksigen, misalnya HCN (asam sianida).
asam oksi, yaitu asam yang mengandung oksigen, misalnya H2CO3 (asam karbonat).
asam organik, yaitu asam yang umumnya terdapat pada senyawa organik, misalnya C6H5COOH ( asam benzoat).


2.        Basa
Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Basa diberikan kepada zat yang rasanya pahit. Basa jika terkena kulit akan terasa licin (kaustik).
Berdasarkan ion OH- yang dilepaskan pada reaksi  ionisasi, basa terdiri atas:
Basa monohidroksi, yaitu basa yang melepaskan satu ion OH-, misalnya LiOH ( litium Hidroksida).
Basa polihidroksi, yaitu basa yang melepaskan lebih dari satu ion OH-, misalnya Zn(OH)2 dengan nama kimia seng (II) hidroksida.
Contoh beberapa larutan basa:
Rumus Basa
Nama Basa
Reaksi Ionisasinya
NaOH
Natrium Hidroksida
NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
KOH
Kalium Hidroksida
KOH(aq) K+(aq) + OH-(aq)
Ca(OH)2
Kalsium Hidroksida
Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2OH-(aq)
Ba(OH)2
Barium Hidroksida
Ba(OH)2(aq) Ba2+(aq) + 2OH-(aq)
NH3
Amonia
NH3(aq) NH4+(aq) + OH-(aq)





Sifat-sifat basa
o   Mempunyai rasa pahit dan terasa licin pada kulit
o   Mengubah kertas lakmus merah menjadi berwarna biru
o   Bersifat elektrolit
o   Menghasilkan ion oH- jika dilarutkan dalam air
o   Menetralkan sifat asam
o   Memiliki pH lebih dari 7 (pH > 7)

3.        Netral
Air murni tidak dapat menghantarkan listrik karena air tidak terurai menjadi ion-ionnya (senyawa kovalen). Sesungguhnya air dapat terionisasi, tetapi konsentrasinya sangat kecil, yaitu sekitar 1  10-7 M. Berdasarkan penyelidikan, ionisasi air bersifat endoterm dan berkesetimbangan.
H2O(l)  H+(aq) + OH-(aq)
Tetapan kesetimbangan ionisasi air dapat di tulis sebagai berikut:
Kc =
Karena air adalah zat murni, konsentrasi air tidak berubah dan dapat dipersatukan dengan tetapan kesetimbangan sehingga persamaan tetapannya menjadi:
Kw =
Tatapan kesetimbangan ini disebut dengan tetapan ionisasi air, dilambangkan dengan Kw.
Jika dalam larutan terdapat konsentrasi molar ion H+ sama dengan konsentrasi molar ion OH- yakni [H+]=[OH-], larutan tersebut dinyatakan bersifat netral (serupa dengan air murni). Biasanya larutan yang bersifat netral ini adalah garam hasil reaksi asam kuat dengan basa kuat. Contoh garam bersifat netral yaitu NaCl, KNO3, dan MgSO4.


4.        Derajat Kekuatan Asam Basa
Larutan ada yang bersifat elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Sama halnya dengan zat-zat yang bersifat asam atau basa memiliki derajat keasaman yang berbeda-beda. Derajat kekuatan asam atau basa dari suatu larutan dapat dihitung dari nilai pH atau pOH.
pH dapat didefinisikan sebagai negatif logaritma konsentrasi molar ion H+ dan pOH dapat didefinisikan sebagai negatif logaritma konsentrasi molar ion OH-.
Suatu larutan digolongkan asam kuat jika memiliki daya hantar listrik kuat (larutan elektrolit kuat) dan nilai pH rendah (konsentrasi ion H+ tinggi). Sebaliknya jika daya hantar listrik lemah dan nilai pH sedang (sekitar 3-6), larutan tersebut tergoolong asam lemah.
Larutan
Lakmus Merah
Lakmus Biru
Asam
Merah
Merah
Basa
Biru
Biru
Netral
Merah
Biru
Suatu larutan digolongkan basa kuat jika memiliki daya hantar listrik kuat dan pH sangat tinggi. Jika daya hantar listrik lemah dan pH sedang (sekitar 8-11), larutan tersebut tergolong basa lemah.
Derajat keasaman suatu zat (PH) ditunjukkan dengan skala 1-14.
·         Larutan dengan PH < 7 bersifat asam.
·         Larutan dengan PH = 7 bersifat netral.
·         Larutan dengan PH > 7 bersifat basa.

5.        Indikator Asam Basa
Apakah indikator asam basa itu? Indikator asam basa adalah petunjuk tentang perubahan pH dari suatu larutan asam atau basa. Indikator bekerja berdasarkan perubahan warna indikator pada rentang pH tertentu.Indikator asam basa digunakan untuk mengetahui apakah zat tersebut mengandung asam atau basa tanpa harus mencicipi zat itu terlebih dahulu.
Indikator asam basa dikelompokkan menjadi dua yaitu indikator buatan dan indikator alami.
1)       Indikator Buatan
a.       Kertas Lakmus
Apa itu lakmus? Lakmus berasal dari kata litmus yaitu sejenis tanaman yang dapat berubah warna jika ada asam atau basa. Kertas lakmus ada dua jenis yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Namun, kekurangan dari kertas lakmus adalah tidak dapat menunjukkan nilai PH suatu larutan.
b.      Indikator Universal
Indikator universal yaitu indikator yang terdiri dari berbagai macam indikator yang memiliki warna berbeda untuk setiap nilai pH 1 – 14. Indikator universal ada yang berupa larutan dan ada yang berupa kertas.
  Beberapa contoh indikator universal dalam bentuk larutan:
Nama
Trayek PH
Warna
Asam
Basa
Metil Merah
4,4 – 6,2
Merah
Kuning
Metil Jingga
3,1 – 4,4
Jingga
Kuning
Fenolflatein
8,0 – 9,8
Bening
Pink
Alizarin Kuning
10,1 – 12,0
Kuning
Merah
Brom Timol Biru
6,0 – 7,6
Kuning
Biru

Penggunaan beberapa buah indikator untuk mengetahui nilai PH satu jenis larutan dinilai kurang efektif, karena banyaknya zat, memerlukan biaya cukup mahal untuk diidentifikasi keasamannya. Untuk itu dibuatlah indikator universal, yang secara praktis menunjukkan warna tertentu untuk nilai PH tertentu. Indikator ini pun dapat dibuat dalam bentuk lembaran kertas yang efisien.

c.       PH Meter
Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan PH meter. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan di uji. Setelah itu, pada PH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan PH larutan.
d.      Indikator Alami

 
Cara lain untuk mengidentifikasi sifat asam suatu sifat asam dan basa adalah dengan menggunakan indikator alami. Adapun contoh indikator tersebut adalah kunyit, kembang sepatu, pacar air, bunga nusa indah dan lain sebagainya. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa.


Tujuan:

Menentukan suatu larutan termasuk asam, basa atau netral menggunakan indikator universal dan indikator alami

Alat dan Bahan:

1.       Pelat tetes                                                                    14. Larutan asam (HCl)
2.       Pipet tetes                                                                    15. Larutan basa (NaOH)
3.       Alu                                                                              16. Sampo                               
4.       Lumpang                                                                     17. Pepsodent
5.       Tabung reaksi                                                              18. Deterjen                
6.       Indikator Universal                                                      19. Sabun cair
7.       Kembang Sepatu                                                         20. Kapur
8.       Kulit Manggis                                                              21. Air Suling  
9.       Garam                                                                         22. Air Hujan
10.   Teh                                                                             23. Air Abu
11.   Obat mag                                                                    24. Air Sumur
12.   Sari tomat                                                                   
13.   Softdrink

Cara Kerja:

A.       Percobaan I
1.       Dengan menggunakan pipet tetes, ambil setiap larutan dan teteskan ke dalam pelat tetes.
2.       Celupkan kertas indikator universal ke dalam setiap larutan dan amati perubahan warnanya.
3.       Bandingkan warna kertas indikator universal setelah dicelupkan ke dalam setiap larutan dengan warna pada kemasannya yang menunjukkan nilai pH.
4.       Catat hasil pengamatan anda ke dalam tabel hasil pengamatan.
B.       Percobaan II
1.    Tumbuk bahan-bahan dan buatlah larutan.
2.    Masukkan larutan kulit manggis, dan larutan kembang sepatu masing-masing ke dalam 2 tabung reaksi.
3.    Masukkan kurang lebih 2 tetes larutan HCl dan NaOH ke dalam masing-masing 2 tabung reaksi yang telah terisi oleh larutan indikator alami.
4.    Masukkan masing-masing larutan bahan-bahan yang akan di uji ke dalam tabung reaksi satu persatu.
5.    Masukkan 2 tetes larutan indikator alami ke dalam larutan yang akan di uji.
6.    Kocok tabung reksi tersebut dan amati perubahan warnanya. Jika warnanya seperti warna indikator alami yang ditetesi larutan HCl, maka larutan tersebut bersifat asam. Sedangkan jika warnanya seperti indikator yang ditetesi larutan NaOH, maka larutan bersifat basa.
7.    Catat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan. 

Hasil Percobaan:  

Hasil Pengamatan Percobaan I:
No
Larutan yang di uji
Warna Kertas Lakmus
pH
Sifat Larutan
Merah
Biru
1
Air suling
Merah
Biru
7
Netral
2
Tomat
Merah
Merah
4,0 – 4,4
Asam
3
Sabun colek
Biru
Biru
8
Basa
4
Obat mag
Biru
Biru
8
Basa
5
Softdrink
Merah
Merah
4
Asam
6
Air sumur
Merah
Biru
7
Netral
7
Kapur tulis
Biru
Biru
11,0 – 12,6
Basa
8
Teh
Merah
Merah
6
Asam
9
Garam
Merah
Biru
7
Netral
10
Air abu
Biru
Biru
8
Basa
11
Sampo
Biru
Biru
8
Basa
12
Pepsodent
Biru
Biru
8
Basa
13
Deterjen
Biru
Biru
8
Basa
14
Air hujan
Merah
Biru
7
Netral

Hasil Pengamatan Percobaan II:
No
Indikator Alami
Bahan
Warna
Asam
Basa
Netral
1
Kembang sepatu
Obat mag
Hijau


2
Kembang sepatu
Softdrink
Pink


3
Kembang sepatu
Pepsodent
Putih


4
Kembang sepatu
Tomat
Merah


5
Kembang sepatu
Kapur tulis
Ungu


6
Bunga nusa indah
Sabun colek
Coklat tua


7
Bunga nusa indah
Air sumur
Kuning


8
Bunga nusa indah
Air abu
Coklat tua


9
Bunga nusa indah
Deterjen
Coklat tua


10
Daun pacar air
Sampo
Hijau


11
Daun pacar air
Garam
Kuning


12
Daun pacar air
Teh
Kuning


13
Daun pacar air
Air  hujan
Kuning


14
Daun pacar air
Air suling
Kuning








Kesimpulan:

Dari hasil percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan-bahan tersebut bersifat:
·         Asam, yaitu softdrink, tomat, dan teh.
·         Basa , yaitu obat mag, pepsodent, kapur tulis, sabun colek, air abu, deterjen, dan sampo.
·         Netral, yaitu air sumur, garam, air hujan, dan air suling.
Dalam membedakan sifat larutan (asam, basa, dan netral) tersebut, lebih mudah dan praktis menggunakan indikator buatan (kertas lakmus) daripada indikator alami. Sebab, perubahan warna lebih mudah di amati, kertas lakmus hanya mengalami perubahan warna dari lakmus merah menjadi warna biru yang berarti bersifat basa, lakmus biru yang berubah menjadi warna merah yang berarti bersifat asam, dan tidak berubah warna yaitu tetap berwarna biru dan merah yang berarti bersifat netral. Sedangkan jika menggunakan indikator alami harus mebandingkan larutan yang di uji dengan indikator alami dan terkadang data juga kurang akurat karena indikator mudah terkontaminasi.

Saran:

Setelah melakukan percobaan dan sebagai bahan evaluasi, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan jika melakukan percobaan ini lagi, yaitu:
·         Persiapan, (dilihat dari ketersediaan alat dan bahan) agar lebih akurat hasil percobaan maka dibutuhkan alat yang memadai dan berkualitas. Juga, bahan yang di uji lebih banyak sehingga mengetahui lebih banyak bahan-bahan yang bersifat asam, basa, atau netral.
·         Lebih berhati-hati, agar bahan tidak terkontaminasi dan hasil lebih akibat tabung reaksi atau tangan yang kotor sebaiknya tabung reaksi atau tangan dipastikan bersih dan kering.
·         Cepat bekerja, agar bahan yang di uji tidak terkontaminasi dengan udara, usahakan bekerja dengan cepat.










Daftar Pustaka


Depdiknas. 2009. Kimia 2 Kelas XI SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Depdiknas. 2009. Kimia 2 SMA dan MA Kelas XI IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Depdiknas. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 2 untuk Kelas XI Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Waldjinah, Anis Dyah Rufaida, Erna Tri Wulandari. 2012. PR Kimia Kelas XI Semester 2 untuk SMA/MA. Klaten: Intan Pariwara.

       














 

 

 

 


Hasil Percobaan: 

Hasil Pengamatan Percobaan I:
No
Larutan yang di uji
Warna
Kertas
pH
Sifat Larutan







































































Hasil Pengamatan Percobaan II:
No
Indikator Alami
Bahan
Warna
Asam
Basa
Netral


































































































No
Indikator Alami
Bahan
Warna
Asam
Basa
Netral