KOLOID
Pengertian Koloid
Koloid atau dispersi koloid adalah bentuk materi yang memiliki sifat
di antara
larutan dan
campuran atau suspensi. Bidang ini pertama kali dikenalkan oleh
Thomas Graham.
·
Perbedaan larutan sejati, koloid dan suspensi
Variabel
|
Larutan
Sejati
|
Sistem
Koloid
|
Suspensi
Kasar
|
Campuran
|
Homogen
|
Tampak homogen, padahal Heterogen
|
Heterogen
|
Ukuran partikel (cm)
|
10–8 – 10–7
|
10–6 – 10–4
|
10–3 – 10–1
|
Fasa campuran
|
Satu fasa
|
Satu fasa
|
Polifasa
|
Penembusan oleh
cahaya
|
Transparan
|
Tidak transparan
|
–
|
Penyaringan
|
Tidak terpisahkan
|
Tidak terpisahkan
|
Terpisahkan
|
Kestabilan larutan
|
Sangat stabil
|
Beragam
|
Tidak stabil
|
Macam-Macam Koloid
Berdasarkan jenis fasa pendispersi, yaitu zat yang memiliki jumlah
lebih banyak
dan fasa zat
yang terdispersi, koloid terbagi menjadi delapan macam, yaitu:
Fasa
pendispersi Koloid (pelarut)
|
Fasa
terdispersi
|
Nama
Koloid
|
Contoh Koloid
|
Gas
|
Cair
|
Aerosol
|
Kabut, awan, aerosol, spray
|
Gas
|
Padat
|
Aerosol padat
|
Asap, debu
|
Cair
|
Padat
|
Sol
|
Cat, selai, gelatin,
|
Padat
|
Padat
|
Sol Padat
|
Kaca Ruby,
obatan-obatan
|
Cair
|
Cair
|
Emulsi
|
Susu, cokelat cair, saos
|
Padat
|
Cair
|
Emulsi Padat
|
Mentega, Keju, jeli
|
Cair
|
Gas
|
Busa
|
Buih krim, Busa sabun
|
Padat
|
Gas
|
Busa Padat
|
Marshmallow,batu apung, karet busa
|
Penggunaan
koloid dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
1.
Dalam bidang industri, karet, cat,
pemutihan gula, pengambilan endapan pengotor, dan penjernihan air.
2.
Bidang makanan, seperti kasein
dalam susu
3.
Bidang farmasi, seperti norit untuk
mengobati sakit perut
4.
Bidang kosmetik, seperti lipstik,
maskara, pembersih muka, hair spray, sabun cukur, dan deodoran.
Sifat-Sifat Koloid
Koloid mempunyai sifat-sifat yang khas, misalnya
menunjukkan efek Tyndall,
gerak
Brorwn, mempunyai muatan listrik, dan daya tarik menarik antara fase
terdispersi
dengan medium pendispersinya
1. Efek Tyndal
Gejala pemantulan dan pembauran cahaya oleh
partikel dispersi sistem koloid
disebut efek Tyndall. Gejala ini pertama
kali ditemukan oleh Michael Faraday
kemudian diselidiki lebih lanjut oleh John
Tyndall (1820 – 1893), seorang ahli Fisika
bangsa Inggris. Efek Tyndall dapat
digunakan untuk membedakan larutan sejati
dari koloid.
Bila suatu
larutan (larutan sejati) disinari dengan seberkas sinar tadi akan diserap dan
dipancarkan. Sedangkan bila seberkas sinar dilewatkan pada sistem koloid maka
sinar tersebut akan dihamburkan oleh partikel koloid, sehingga sinar yang
melalui sistem koloid akan teramati berupa jalur cahaya. *
Contoh efek tyndal dalam kehidupan sehari-hari:
1.
Terjadinya warna
merah dan jingga di langit pada pagi atau sore hari dan warna biru pada langit
di siang hari.
2.
Sorot lampu mobil
atau sepeda motor di saat udara berkabut tampak lebih jelas.
3.
Berkas cahaya
matahari tampak jelas di sela-sela dinding dapur yang banyak asap.
2. Gerak Brown
Gerak Brown terjadi akibat tumbukan antarpartikel koloid dengan
partikel pelarut ataudengan partikel koloid lain. Bila partikel dari sistem
koloid dilihat dengan mikroskop akan tampak senantiasa partikel-partikel koloid
bergerak lurus, tetapi arahnya tidak menentu.
3. Adsorbsi
4.
Elektroforesis
Elektroforesis adalah suatu cara untuk
menunjukkan bahwa gerakan partikel koloid dikarenakan muatan arus listrik.
zat-zat terdispersi dalam sistem koloid dapat memiliki muatan lisrik maka zat
tersebut dalam medan listrik dapat bergerak ke arah elektrode yang berlawanan
muatan. migrasi partikel koloid dalam
medan
listrik disebut peristiwa
elektroforesis. Peristiwa elektroforesis
sering dimanfaatkan pihak kepolisian dalam identifikasi jenazah korban
pembunuhan atau jenazah tidak dikenal melalui tes DNA.
5. Koagulasi
Penggumpalan partikel koloid disebut koagulasi.
Dispersi koloid biasanya mengadsorbsi ion yang sejenis. Oleh karena itu,
diperlukan konsentrasi tertentu larutan elektrolit untuk menstabilkan koloid.
Bila larutan elektrolit tersebut berlebihan maka elektrolit tersebut akan
menggumpalakan koloid. Koagulasi adalah penggumpalan
koloid yang disebabkan oleh penambahan elektrolit atau terjadinya perubahan
fisik melalui cara mekanik.
√ Koagulasi
dengan penambahan zat kimia/elektrolit
􀂄Contoh :
1)
Koloid Fe(OH)3 dicampur dengan koloid As2S3.
2)
Sol emas yang bermuatan negatif dapat dikoagulasikan dengan NaCl, CaCl2, atau
AlCl3
3)
Partikel-partikel karet dalam lateks digumpalkan dengan penambahan asam cuka
√ Koagulasi mekanik
Koagulasi
dengan cara mekanik dapat dilakukan dengan pemanasan, pendinginan
atau pengadukan.
􀂄Contoh : Telur rebus, Pembuatan agar-agar, Pembuatan
lem
6. Koloid Pelindung
7.
Dialisis
Pemurnian koloid disebut dialisis. Dialisis
dilakukan dengan cara memasukkan koloid yang akan dimurnikan ke dalam kantung
yang dibuat dari selaput semipermiabel, karena selaput permeabel dapat
melewatkan molekul-molekul air atau ion-ion tetapi tidak dapat dilewati oleh
partikel-partikel koloid. Prinsip dialisis diterapkan dalam proses cuci darah
bagi penderita gagal ginjal. Proses ini dikenal dengan nama hemodialisis.
8. Koloid Liofil
dan Liofob
·
Perbedaan koloid liofil dan liofob
Sol Liofil
|
Sol Liofob
|
·
Reversibel
|
·
Tidak reversibel
|
·
Stabil
|
·
Kurang stabil
|
·
Gerak Brown
kurang jelas
|
·
Gerak Brown
sangat jelas
|
·
Efek Tyndall
lemah
|
·
Efek Tyndall kuat
|
·
Sukar diendapkan
dengan penambahan elektrolit
|
·
Mudah diendapkan
dengan penambahan elektrolit
|
·
Kebanyakan dapat dibuat gel
|
·
Hanya beberapa
yang dapat dibuat gel
|
·
Partikel
terdispersi dapat menyerap molekul
|
·
Partikel
terdispersi menyerap ion
|
·
Penyusunnya
senyawa organik, Contoh: protein
|
·
Penyusunnya
senyawa anorganik Contoh: As2S3
|
Tujuan
Mengamati beberapa
sifat koloid
Alat dan Bahan
1.
Gelas beker 11.
Larutan gula
2.
Lampu senter 12.
Campuran air dan tanah
3.
Kotak karton 30 cm
X 30 cm X 30 cm 13. Air
4.
Botol kaca bening 14.
Minyak goreng
5.
Corong 15.
Detergen
6.
Mangkuk plastik 16.
Cuka
7.
Pengaduk 17.
Tepung
8.
Pipet volume 25 ml 18.
Kopi
9.
Susu cair 19.
Sirup
10. Santan 20. Tinta
Cara Kerja
1.
Efek Tyndall
a.
Buatlah lubang pada
kotak karton seperti gambar berikut.
b.
Isilah gelas beker
dengan larutan gula.
c.
Tempatkan gelas
beker yang berisi larutan gula ke dalam kotak karton. Pastikan gelas beker
berada tepat di titik pertemuan jika ditarik garis lurus dari lubang senter dan
lubang pengamatan.
d.
Arahkan senter ke
larutan gula tersebut melalui lubang karton dan nyalakan. Amati peristiwa yang
terjadi pada larutan dalam gelas beker melalui lubang pengamatan.
e.
Ulangi langkah b,
c, dan d dengan mengganti larutan gula dengan larutan bahan lainnya.
2. Koloid Pelindung
a.
Masukkan air ke
dalam botol hingga seperempat tinggi botol.
b.
Tambahkan 50 ml
minyak goreng dan tutup botol dengan kuat dan diamkan kurang lebih lima menit.
Lalu amati yang terjadi.
c.
Tambahkan detergen
bubuk ke dalam botol secukupnya, lalu tutup botol dengan rapat.
d.
Kocok botol dengan
kuat dan amati perubahan yang terjadi.
3. Koagulasi
a.
Tuangkan 100 ml
susu cair ke dalam mangkuk plastik.
b.
Tambahkan 15 ml
cuka ke dalam mangkuk yang berisi susu, lalu aduk hingga rata. Amati perubahan
yang terjadi.
Hasil Pengamatan
1.
Efek Tyndall
No.
|
Isi Gelas Beker
|
Hasil Pengamatan
(Menghamburkan/Meneruskan Cahaya)
|
1
|
Larutan gula
|
Menghamburkan cahaya
|
2
|
Susu cair
|
Menghamburkan cahaya
|
3
|
Santan
|
Menghamburkan cahaya
|
4
|
Campuran Air dan
tanah
|
Tidak
|
5
|
Kopi
|
Tidak
|
6
|
Tepung
|
Menghamburkan cahaya
|
7
|
Tinta
|
Menghamburkan cahaya
|
8
|
Sirup
|
Menghamburkan cahaya
|
9
|
Minyak
|
Tidak
|
2.
Koloid
Pelindung
No
|
Isi Botol
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
Air + minyak
goreng
|
Minyak berada di
atas air, tidak menyatu
|
2
|
Air + minyak
goreng + detergen
|
Detergen
membentuk lapisan yang mengelilingi campuran air dan minyak
|
3.
Koagulasi
Isi Mangkuk
|
Hasil Pengamatan
|
Susu cair + cuka
|
Susu terpisah
dari cuka. Disekitar mangkuk terdapat gumpalan dari susu cair
|
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil percobaan di atas, dapat diketahui bahwa:
1. Efek Tyndall
Dalam percobaan ini yang termasuk koloid adalah
susu cair, santan, larutan gula, tepung, tinta dan sirup. Karena bahan-bahan
tersebut dapat menghamburkan cahaya.
2. Koloid pelindug
Detergen merupakan koloid pelindung karena
detergen membentuk lapisan yang melindungi air dan minyak sehingga campuran
tersebut tidak terpisah.
3. Koagulasi
Susu cair + cuka mengalami peristiwa koagulasi.
Hal ini dibuktikan dengan terpisahnya atau menggumpalnya susu cair di sekitar
mangkuk penguji.
Setelah
melakukan percobaan dan juga membaca teori yang ada, ternyata hasil percobaan
tidak sesuai dengan teori. Seharusnya larutan gula adalah larutan sejati, bukan
koloid.
Saran
Setelah melakukan percobaan dan
sebagai bahan evaluasi, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan jika
melakukan percobaan ini lagi, yaitu:
·
Membaca dan
memahami dahulu teori yang akan digunakan untuk melakukan percobaan. Lalu, catatan terpenting dalam percobaan ini
adalah memahami dahulu arti
menghamburkan dan meneruskan cahaya, agar tidak terjadi kesalahan dalam
percobaan ini.
·
Persiapan alat dan
bahan juga harus diperhatikan agar tidak terjadi kekeliruan dalam percobaan.
Daftar Pustaka
Depdiknas. 2009. Kimia 2 Kelas XI SMA dan MA. Jakarta:
Pusat Perbukuan.
Depdiknas. 2009. Kimia 2 SMA dan MA Kelas XI IPA.
Jakarta: Pusat Perbukuan.
Depdiknas. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 2 untuk Kelas
XI Sekolah Menengah
Atas/Madrasah
Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam.
Jakarta: Pusat Perbukuan.
Waldjinah,
Anis Dyah Rufaida, Erna Tri Wulandari. 2012. PR Kimia Kelas XI Semester 2 untuk SMA/MA. Klaten: Intan Pariwara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar