Sabtu, 12 September 2015

LANDASAN TEORI
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Pengertian

Larutan adalah campuran yang bersifat homogen atau sama.
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan terbagi menjadi 2 golongan yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
1.   Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

a.   Elektrolit Kuat
Elektrolit kuat akan terionisasi sempurna dalam air. Elektrolit kuat menghasilkan banyak ion dan daya hantarnya baik . Pada persamaan reaksi ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan.
Ciri-Ciri Elektrolit Kuat
¯ Terionisasi sempurna dalam air
¯ Menghantarkan arus listrik lebih kuat
¯ Lampu menyala terang
¯ Banyak terdapat gelembung gas
Contoh :
Larutan garam dapur
NaCl(aq)                   Na+(aq) + Cl-(aq)
Larutan asam sulfat
H2SO4(aq)        2H+(aq) + SO42-(aq)
Larutan asam klorida
HCl(aq)             H+(aq) + Cl-(aq)
Larutan natrium hidroksida
NaOH(aq)        Na+(aq) + OH-(aq)
{ Golongan IA ( kecuali H ), IIA, dan VIIA termasuk elektrolit kuat

b.  Elektrolit Lemah
Elektrolit lemah hanya terionisasi sebagian. Daya hantarnya buruk dan memiliki derajat ionisasi kecil karena sedikit larutan yang terurai. Dalam persamaan reaksi ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik) artinya tidak semua molekul terurai.

Ciri-Ciri Elektrolit Lemah

¯ Terionisasi sebagian dalam air
¯ Lemah dalam menghantarkan arus listrik
¯ Lampu menyala redup
¯ Sedikit terdapat gelembung gas
Contoh:
Larutan asam cuka
CH3COOH(aq)                 H+(aq) + CH3COO-(aq)
Larutan aluminium hidroksida
Al(OH)3 (aq)                      Al3+(aq) + OH-(aq)
{ Golongan IIIA, IVA, VA, dan VIA termasuk elektrolit lemah.

Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik?
Pada tahun 1884, Svante August Arrhenius ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion. Jumlah muatan ion positif maupun negatif sama sehingga muatan ion dalam larutan netral.
“ Larutan elektrolit dapat menghasilkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik melalui larutan”.

2.  Larutan Non Elektrolit
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik. Larutan nonelektrolit yang tidak dilarutkan ke dalam air tidak terurai menjadi ion (tidak terionisasi). Zat nonelektrolit dalam larutan tidak terurai menjadi ion-ion, tapi tetap berupa molekul yang tidak bermuatan listrik.

Contoh :
Larutan gula (C12H22O11), Etanol (C2H5OH), Urea (CO(NH)2), Glukosa(C6H12O6)




 Kekuatan elektrolit dinyatakan dalam derajat ionisasi atau derajat disosiasi (a)
Keterangan :
Ø Elektrolit kuat memiliki harga a=1 sebab semua semua zat yang dilarutkan terionisasi sempurna.
Ø Elektrolit lemah mamiliki harga a<1 karena hanya sebagian yang terurai menjadi ion.
Ø Nonelektrolit memiliki harga a=0 sebab tidak terionisasi.
 Jumlah zat yang mengion
a=
Jumlah zat mula-mula
 



Contoh :
Sebanyak 0,1 mol asam asetat dilarutkan dalam 1 liter air. Jika 0,001 mol asam itu mengion, maka derajat ionisasinya adalah......................
Jumlah zat yang mengion
a=
           Jumlah zat mula-mula

   = 0,001 mol
        0,1 mol
   = 0,01

Elektrolit Senyawa Ion Dan Senyawa Kovalen Polar

a.     Senyawa Ion
Senyawa ion terdiri atas ion-ion, misalnya NaCl dan NaOH. NaCl terdiri ion Na+ dan Cl-, sedangkan NaOH terdiri atas ion Na+ dan OH-. Dalam kristal (padatan), ion-ion itu tidak dapat bergerak bebas melainkan diam pada tempatnya. Senyawa ion padat tidak menghantar listrik, tetapi lelehan dan larutannya dapat menghantar listrik.

b.    Senyawa Kovalen Polar
Senyawa kovalen misalnya air, hidrogen klorida (HCl), asam cuka (CH3COOH) dan metana ( CH4), terdiri atas molekul-molekul. Molekul bersifat netral dan tidak dapat menghantar listrik. Ionisasi HCl dan CH3COOH adalah sebagai berikut :
HCl(g)        H+(aq) + Cl-(aq)
CH3COOH(l)         CH3COO-(aq) + H+(aq)


 Persamaan dan Perbedaan Antara Elektrolit Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar
Daya hantar

Jenis elektrolit
Padatan
Lelehan
Larutan
Senyawa Ion
Non konduktor
Konduktor
Konduktor
Senyawa Kovalen
Non konduktor
Non konduktor
Konduktor




HASIL PERCOBAAN :
Menguji  Daya Hantar Listrik Larutan
NO.
Bahan / Sampel
Nyala Lampu
Gelembung
1
Air Aqua
Tidak menyala
Gelembung Sedikit
2
Larutan Garam
Lampu Menyala
Gelembung Banyak
3
Larutan Jeruk
Tidak Menyala
Gelembung Banyak
4
Air Sumur
Tidak Menyala
Tidak ada Gelembung
5
Air Hujan
Tidak Menyala
Gelembung Sedikit
6
Air Parit
Tidak Menyala
Gelembung Sedikit
7
Larutan Gula
Tidak Menyala
Tidak ada Gelembung



Kesimpulan :
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan  bahwa :
Untuk mengetahui larutan elektrolit yaitu dengan adanya gelambung gas disekitar elektrode atau menyalanya lampu, sedangkan jika larutan itu nonelektrolit tidak adanya gelembung gas maupun nyala lampu.
Jadi, dari semua bahan-bahan tersebut yang termasuk elektrolit adalah larutan garam(elektrolit kuat), larutan jeruk(elektrolit lemah), air hujan(elektrolit lemah), dan air parit(elektrolit lemah).
Sedangkan yang termasuk nonelektrolit yaitu larutan gula dan air sumur.


TUJUAN :
1.     Terampil merangkai alat uji daya hantar listrik larutan.
2.     Dapat melakukan pengamatan gejala hantaran arus listrik pada beberapa larutan
3.     Dapat menjelaskan pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit
4.     Dapat membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit

ALAT DAN BAHAN :
o        Air Aqua (5 gelas)
o        Garam dapur (NaCl)
o        Gula (C12H22O11)
o        Perasan jeruk nipis
o        Air sumur (1 bungkus plastik)
o        Air hujan (1 bungkus plastik)
o        Air parit (1 bungkus plastik)
o        Tisu
o        4 buah baterai
o        Kabel 1 meter
o        2 buah batang karbon (elektrode)
o        Bohlam lampu senter (1 buah)
o        Gelas Aqua bekas (bersih) 8-10 buah


CARA KERJA:

1.       Susunlah alat-alat penguji elektrolit sehingga berfungsi dengan baik.
2.       Masukkan 50 ml air suling ke dalam gelas kimia kemudian uji daya hantarnya.
3.       Bersihkan elektrode dengan air dan keringkan dengan cara yang sama ujilah daya hantar larutan air yang tersedia.
S   Aqua                                                        S Air sumur
S   Larutan garam                                         S Air hujan
S   Larutan gula                                            S Air parit
S   Larutan jeruk

Analisis data/pertanyaan :
1.     Gejala apakah yang menandai hantaran listrik melalui larutan
2.     Kelompokkan bahan-bahan yang diuji ke dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit
3.     Tariklah kesimpulan dari percobaan ini

Jawab :
1.  Gejala yang menandai hantaran listrik melalui larutan berupa menyalanya lampu atau timbul gelembung gas dalam larutan disekitar elektrode.
2.  Bahan-bahan yang termasuk elektrolit yaitu:
ü  Larutan garam (NaCl), termasuk elektrolit kuat
ü  Larutan jeruk, termasuk elektrolit lemah
ü  Air hujan, termasuk elektrolit lemah
ü  Air parit, termasuk elektrolit lemah
Bahan-bahan yang termasuk nonelektrolit yaitu:
ü  Larutan gula (C12H22O11)
ü  Air sumur
3.  Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan  bahwa :
Untuk mengetahui larutan elektrolit yaitu dengan adanya gelambung gas disekitar elektrode atau menyalanya lampu, sedangkan jika larutan itu nonelektrolit tidak adanya gelembung gas maupun nyala lampu.
Jadi, dari semua bahan-bahan tersebut yang termasuk elektrolit adalah larutan garam(elektrolit kuat), larutan jeruk(elektrolit lemah), air hujan(elektrolit lemah), dan air parit(elektrolit lemah). Sedangkan yang termasuk nonelektrolit yaitu larutan gula dan air sumur.




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar